Petualangan Minyak Mentah: Drama Harga di Pasar Global

Hoembala-Media
Foto Ilustrasi : Hoembala-Media
Di tengah hiruk-pikuk pasar global, minyak mentah Brent menari-nari di atas panggung $87 per barel pada Kamis ini, mengisyaratkan pertunjukan terbaik sejak akhir April. Pertunjukan ini dipicu oleh berita mengejutkan dari Amerika Serikat: gudang minyak mereka ternyata lebih kosong dari dugaan para analis.

Bak roller coaster emosional, harga Brent dan WTI sempat terjun bebas hingga 83 sen, namun segera bangkit kembali. Tamas Varga, sang peramal pasar dari PVM, meyakini bahwa penurunan ini hanyalah sebuah jeda dramatis sebelum klimaks yang lebih besar.

Sementara itu, di sisi lain Atlantik, Jerman - si raksasa ekonomi Eropa - terhuyung-huyung dengan pesanan industri yang melempem. Amerika Serikat pun tak luput dari drama, dengan lonjakan pengangguran yang mengejutkan para pengamat.

Reuters
Foto : Reuters
Namun, dalam dunia ekonomi yang penuh paradoks, kabar buruk bisa jadi pertanda baik. Melemahnya data ekonomi justru bisa mendorong The Fed untuk memangkas suku bunga, memberikan secercah harapan bagi pasar minyak yang haus akan stimulus.

UBS, sang peramal dari Swiss, dengan berani meramalkan Brent akan mencapai $90 per barel dalam waktu dekat. Mereka menunjuk pada aksi heroik OPEC+ dalam memangkas produksi dan ramalan penurunan stok minyak sebagai bintang utama dalam drama ini.

Demikianlah saga minyak mentah terus bergulir, menggabungkan unsur ketegangan, harapan, dan kejutan dalam satu kisah yang tak pernah membosankan di panggung ekonomi global.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama