Guncangan Skandal Otomotif: Toyota dan Skandal Keselamatan yang Menggetarkan Jepang

Getty Images
Foto : Getty Images
Kementerian Transportasi Jepang melakukan razia di markas besar raksasa otomotif Toyota pada hari Selasa, saat skandal atas data keselamatan yang cacat semakin memburuk.

Perusahaan mobil terbesar di dunia telah meminta maaf karena menyediakan data keselamatan yang salah atau dimanipulasi untuk tes sertifikasi keselamatan.

Skandal ini telah mengguncang industri otomotif Jepang, dengan rival-rivalnya seperti Honda, Mazda, dan Suzuki juga mengakui telah mengirimkan data yang cacat.

Toyota menjual lebih dari 11 juta kendaraan penumpang pada tahun 2023.

Perusahaan itu mengatakan bahwa temuan tersebut tidak memengaruhi keselamatan kendaraan yang sudah berada di jalan.

Perusahaan telah menangguhkan produksi tiga model mobil Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross.

Perusahaan juga dituduh menggunakan kendaraan yang dimodifikasi selama uji tabrakan keselamatan, untuk kendaraan yang sudah tidak diproduksi lagi.

Razia tersebut dilakukan sehari setelah chairman Toyota, Akio Toyoda, meminta maaf kepada pelanggan dan penggemar mobil.

Dia membungkuk dengan dalam dan mempertahankan posisi tersebut selama beberapa detik, yang merupakan kebiasaan di Jepang ketika perusahaan meminta maaf atas kesalahan.

"Kami mengabaikan proses sertifikasi dan memproduksi mobil kami secara masal tanpa mengambil langkah pencegahan yang tepat," kata Bapak Toyoda.

Perusahaan mobil Jepang lainnya, seperti Honda, Mazda, dan Suzuki, juga akan diperiksa oleh otoritas terkait masalah yang sama.

Honda mengatakan bahwa mereka menemukan pelanggaran pada tes terkait kebisingan dan tenaga mesin, namun mereka menegaskan bahwa kendaraan mereka aman untuk dikendarai.

Mazda telah menghentikan pengiriman beberapa mobil dan mengatakan bahwa mereka akan menanggung biaya kepada pemasoknya.

Namun, perusahaan tersebut menambahkan bahwa mereka tidak berencana untuk mengeluarkan recall.

Temuan tersebut juga berlaku untuk satu model mobil Suzuki yang sudah tidak diproduksi lagi.

Pada bulan Desember tahun lalu, perusahaan mobil Daihatsu yang dimiliki oleh Toyota menutup semua pabriknya selama lebih dari sebulan, setelah mengakui bahwa mereka telah memalsukan tes keselamatan.

Shutterstock
Foto : Shutterstock
Beberapa mobil tersebut dijual dengan merek Toyota.

Daihatsu mengganti lebih dari 400 pemasok domestik selama periode di mana pabrik-pabriknya tidak beroperasi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama