Badai di Bursa Saham India: Skandal Politik dan Dampaknya Terhadap Pasar

Getty Images
Foto : Getty Images
Bursa saham India mengalami penurunan tajam setelah penghitungan suara dalam pemilihan umum negara itu menunjukkan bahwa partai Perdana Menteri Narendra Modi mungkin tidak dapat membentuk pemerintahan mayoritas.

Indeks saham NSE Nifty 50, patokan utama, ditutup turun hampir 6%, penurunan terbesarnya sejak lockdown Covid pertama India pada Maret 2020.

Hasil awal menunjukkan bahwa partai politik Mr. Modi mungkin perlu bergantung pada sekutu dan membentuk pemerintahan koalisi.

Hal tersebut bisa menyebabkan ketidakpastian mengenai kebijakan ekonomi, kata beberapa analis.

NSE Nifty 50, yang terdiri dari saham-saham perusahaan besar, merosot 8,5% pada satu titik namun akhirnya ditutup turun 5,9% pada 21.884,5 poin.

Indeks S&P BSE Sensex juga turun tajam, ditutup 5,7% lebih rendah pada 72.079,05.

Nilai tukar rupee tergelincir 0,5% terhadap dolar AS, penurunan terbesarnya dalam 16 bulan.

Lebih dari separuh suara telah dihitung dalam pemilihan umum India, dan partai Bharatiya Janata (BJP) Mr. Modi tampaknya tidak mungkin memperoleh mayoritas di DPR yang beranggotakan 543 orang.

Mereka mungkin harus bergantung pada sekutu dalam Aliansi Demokratis Nasional (NDA) untuk membentuk pemerintahan berikutnya.

Analis menyarankan hal tersebut bisa menyebabkan ketidakpastian mengenai kebijakan ekonomi, seperti dorongan untuk investasi, yang telah menjadi salah satu pilar pemerintahan Modi.

"Pertanyaan kunci adalah apakah BJP dapat mempertahankan mayoritas satu partai," kata Ken Peng, kepala strategi investasi, Asia, di Citi Global Wealth.

"Jika tidak, apakah koalisi mereka akan mampu memberikan pembangunan ekonomi, terutama infrastruktur?"

Puneet Sharma, chief executive dan fund manager di Whitespace Alpha, mengatakan kepada Reuters bahwa jika pemerintah baru bergantung pada mitra koalisi, itu mungkin akan memindahkan fokusnya untuk lebih menekankan kesejahteraan daripada berkonsentrasi pada reformasi selama anggaran bulan Juli.

Partai nasionalis Hindu BJP memenangkan mayoritas pada tahun 2014 dan 2019.

Pasar saham telah melonjak pada hari Senin setelah hasil jajak pendapat keluar akhir pekan lalu menunjukkan bahwa Mr. Modi dan BJP akan memperoleh kemenangan yang signifikan.

Tetapi sekarang tampaknya BJP akan gagal mencapai mayoritas sendiri.

Analis pasar Fiona Cincotta mengatakan kepada BBC bahwa indeks saham India kunci telah benar-benar terpukul.

Dia menambahkan bahwa ada beberapa penurunan besar dalam saham-saham individu, termasuk perusahaan minyak dan gas Reliance Industries, dan Bank of India.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama