Foto : ChatGPT |
Dr. Richard Fletcher, penulis utama laporan tersebut,
mengatakan kepada BBC bahwa ada ketidaksesuaian antara hebohnya AI dan minat
publik terhadapnya. Studi ini meneliti pandangan terhadap alat-alat AI
generatif - generasi baru produk yang dapat memberikan jawaban yang terdengar
manusiawi terhadap rangsangan teks sederhana serta gambar, audio, dan video.
AI generatif mendapat perhatian publik ketika ChatGPT
diluncurkan pada November 2022. Perhatian yang diberikan pada chatbot OpenAI
memicu perlombaan besar-besaran di antara perusahaan teknologi, yang sejak saat
itu telah mengalirkan miliaran dolar untuk mengembangkan fitur AI generatif
mereka sendiri. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa, meskipun ada banyak
uang dan perhatian yang diberikan pada AI generatif, teknologi tersebut belum
menjadi bagian dari penggunaan internet sehari-hari bagi sebagian besar
masyarakat.
"Sebagian besar masyarakat tidak terlalu tertarik
pada AI generatif, dan 30% orang di Inggris mengatakan bahwa mereka tidak
pernah mendengar tentang produk-produk paling terkenal, termasuk ChatGPT,"
kata Dr. Fletcher.
Harapan dan Ketakutan
Generasi baru produk AI juga telah memicu perdebatan publik
yang intens tentang apakah mereka akan memiliki dampak positif atau negatif.
Ramalan hasilnya bervariasi, bagi para optimis, mulai dari peningkatan
pertumbuhan ekonomi hingga penemuan obat-obatan penyelamat nyawa baru.
Sedangkan para pesimis telah mengusulkan bahwa teknologi tersebut merupakan
ancaman bagi kemanusiaan itu sendiri.
Penelitian ini mencoba untuk mengukur apa yang dipikirkan
oleh masyarakat, menemukan bahwa mayoritas mengharapkan AI generatif akan
memiliki dampak besar pada masyarakat dalam lima tahun mendatang, terutama
untuk berita, media, dan ilmu pengetahuan. Kebanyakan juga mengatakan bahwa
mereka berpikir AI generatif akan membuat hidup mereka sendiri lebih baik.
Namun ketika ditanya apakah AI generatif akan membuat masyarakat secara
keseluruhan menjadi lebih baik atau lebih buruk, orang-orang umumnya lebih pesimis.
"Harapan dan ketakutan orang terhadap AI generatif
bervariasi banyak tergantung pada sektor," kata Dr. Fletcher. "Orang-orang
umumnya optimis tentang penggunaan AI generatif dalam ilmu pengetahuan dan
kesehatan, tetapi lebih waspada tentang penggunaannya dalam berita dan
jurnalisme, dan khawatir tentang efek yang mungkin dimilikinya terhadap
keamanan pekerjaan."
Dia mengatakan bahwa penelitian ini menunjukkan pentingnya bagi semua pihak, termasuk pemerintah dan regulator, untuk menerapkan nuansa dalam debat seputar AI. Temuan ini didasarkan pada tanggapan terhadap kuesioner online yang dilakukan di enam negara: Argentina, Denmark, Prancis, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.