Gempa Finansial di Negeri Sakura: Runtuhnya Tembok Saham Silang

Hoembala-Media
Foto Ilustrasi : Hoembala-Media
Di tanah Jepang yang terkenal dengan keharmonisan bisnisnya, sebuah revolusi diam-diam sedang bergejolak. Kelompok-kelompok raksasa keuangan seperti Tokio Marine, Sompo, dan dua unit MS&AD, bak samurai modern, telah menghunus pedang mereka untuk memotong ikatan saham silang yang telah lama mengakar.

Bayangkan 535 miliar yen - setara dengan 3,3 miliar dolar AS - bergulir di pasar saham seperti daun sakura yang berguguran di musim semi. Inilah nilai saham Honda Motor yang akan dilepas oleh para titan keuangan ini, menandai era baru dalam tata kelola perusahaan Jepang.

Reuters
Foto : Reuters
Mitsubishi UFJ dan Mizuho, sang gajah dan macan dalam rimba keuangan Jepang, juga ikut dalam gerakan ini. Mereka bagaikan dua kaisar yang turun takhta, melepaskan jubah kebesaran berupa kepemilikan saham silang.

Saham silang, yang dulunya dianggap sebagai tali persaudaraan antar perusahaan Jepang, kini dipandang sebagai belenggu oleh para pakar tata kelola dan investor asing. Mereka menyebutnya sebagai tameng bagi para petinggi perusahaan dari gempuran para pemegang saham.

Sepuluh institusi keuangan, bak sepuluh panglima perang, akan melepaskan total 300 juta lembar saham Honda. Harganya? Masih misteri, namun jika mengacu pada penutupan perdagangan Kamis lalu, nilainya bisa mencapai 535 miliar yen!

Empat perusahaan asuransi jiwa, termasuk anak-anak perusahaan MS&AD Insurance, telah bersumpah untuk memutus seluruh ikatan saham silang mereka dalam beberapa tahun ke depan. Ini merupakan respons terhadap skandal penetapan harga yang mengguncang industri tahun lalu.

Sementara itu, Honda, sang raksasa otomotif, tidak tinggal diam. Mereka telah mengumumkan rencana untuk membeli kembali sahamnya senilai 300 miliar yen tahun ini. Namun, di tengah badai penjualan saham ini, Honda tetap tenang dan belum mengumumkan rencana pembelian kembali lebih lanjut.

Demikianlah, sebuah era baru dalam dunia bisnis Jepang telah dimulai. Tembok saham silang yang kokoh selama bertahun-tahun, kini mulai runtuh, membuka jalan bagi angin segar tata kelola perusahaan yang lebih transparan dan bertanggung jawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama