Dari Gelap Menuju Terang: Kisah Perjuangan Eskom Menerangi Afrika Selatan

Hoembala-Media
Foto Ilustrasi : Hoembala-Media
Di tengah padang savana Afrika Selatan yang luas, sebuah drama ekonomi dan energi sedang berlangsung. Eskom, perusahaan listrik negara yang telah lama menjadi tulang punggung industrialisasi negara ini, kini tengah berjuang untuk bangkit dari keterpurukan. Kisah ini bukan sekadar tentang angka-angka di lembar neraca, tetapi juga tentang harapan sebuah bangsa akan masa depan yang lebih cerah - secara harfiah.

Menurut laporan Financial Times yang dirilis pada hari Sabtu, Eskom diperkirakan akan mengumumkan kerugian tahunan sebesar 15 miliar rand (sekitar $823 juta). Angka ini, meskipun masih menunjukkan kerugian yang signifikan, sebenarnya merupakan perbaikan dari tahun sebelumnya di mana perusahaan ini mencatat kerugian sebesar 23,2 miliar rand.

Namun, di balik angka-angka ini tersembunyi cerita yang lebih dalam. Kerugian besar ini sebagian besar disebabkan oleh pengeluaran Eskom sebesar 33 miliar rand untuk membeli diesel. Bahan bakar ini digunakan untuk menjalankan turbin gas siklus terbuka, sebuah solusi darurat untuk menjaga agar lampu-lampu di rumah-rumah dan pabrik-pabrik Afrika Selatan tetap menyala.

Dan Marokane, CEO Eskom, dalam wawancaranya dengan Financial Times, memberikan secercah harapan. Ia menyatakan bahwa berakhirnya pemadaman listrik berarti Eskom bisa menjadi menguntungkan tahun depan. "Kami melihat penggunaan diesel yang mencapai rekor tahun lalu, karenanya kerugian juga mencapai rekor," ujarnya. "Tapi kami benar-benar telah mengurangi penggunaan diesel, jadi kami harus melihat perbaikan finansial yang substansial tahun ini. Jika kami mempertahankan trajektori kami, tidak ada alasan kami tidak bisa bahkan melihat keuntungan."

Reuters
Foto : Reuters
Pernyataan optimis ini didukung oleh pencapaian terbaru Eskom. Pada 5 Juli lalu, perusahaan ini mengumumkan telah mencapai 100 hari berturut-turut tanpa pemadaman listrik atau "loadshedding". Pencapaian ini sangat signifikan mengingat terakhir kali Afrika Selatan mengalami periode tanpa pemadaman listrik adalah pada akhir tahun 2020.

Namun, perjalanan Eskom menuju profitabilitas dan keandalan pasokan listrik bukanlah tanpa tantangan. Selama beberapa tahun terakhir, pemadaman listrik telah menghantam ekonomi Afrika Selatan dengan keras. Sebagai negara paling industrialis di benua Afrika, ketidakstabilan pasokan listrik telah mengakibatkan kerugian miliaran dolar dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Marokane menyadari betul tantangan ini. Ia menegaskan bahwa prioritas utama Eskom adalah mengakhiri pemadaman listrik yang telah menghancurkan perekonomian negara selama beberapa tahun terakhir. Strategi Eskom untuk mencapai hal ini melibatkan dua pendekatan utama: perawatan yang lebih baik terhadap armada pembangkit listrik tenaga batubara mereka dan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya swasta.

Yang menarik, Eskom telah berhasil menghentikan pemadaman dalam beberapa bulan terakhir berkat perawatan yang lebih baik terhadap armada batubara mereka dan pembangkit listrik dari 5 gigawatt instalasi surya swasta. Ini menunjukkan bahwa solusi untuk krisis listrik Afrika Selatan mungkin terletak pada kombinasi antara optimalisasi infrastruktur yang ada dan adopsi teknologi energi terbarukan.

Kisah Eskom ini menjadi cermin dari dilema yang dihadapi banyak negara berkembang dalam transisi energi mereka. Di satu sisi, ada kebutuhan mendesak untuk memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, ada tekanan global untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Namun, di tengah tantangan ini, ada harapan. Keberhasilan Eskom dalam mengurangi pemadaman listrik menunjukkan bahwa dengan manajemen yang tepat dan investasi strategis, bahkan masalah energi yang paling sulit pun dapat diatasi. Jika Eskom dapat mempertahankan momentum ini, itu bukan hanya berarti lampu-lampu di Afrika Selatan akan tetap menyala, tetapi juga ekonomi negara ini mungkin akan mulai bersinar lebih terang.

Saat kita menatap ke depan, kisah Eskom menjadi pengingat akan pentingnya ketahanan dan inovasi dalam menghadapi tantangan energi global. Dari kegelapan pemadaman listrik, Afrika Selatan kini bergerak menuju masa depan yang lebih cerah. Dan mungkin, dalam perjalanan ini, negara ini akan menemukan solusi yang bisa menginspirasi dunia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama