Foto : Hoembala-Media |
Penelitian oleh Universitas Warwick bertujuan untuk membantu
para astronom memahami lebih banyak tentang mengapa dan bagaimana supernova
terjadi.
Penulis utama penelitian Dr. Mark Magee mengatakan bahwa
sementara satu model saat ini memerlukan waktu hingga 90 menit untuk dibuat, AI
akan memungkinkan ribuan model supernova dihasilkan dalam waktu kurang dari
satu detik.
AI juga akan membuat penelitian lebih akurat, membantu
menetapkan model mana yang sesuai dengan ledakan sebenarnya, kata universitas
tersebut.
Universitas menambahkan bahwa kemajuan dalam pembelajaran
mesin telah membuat penelitian ini menjadi mungkin, dengan studi masa depan
termasuk berbagai jenis ledakan dan supernova.
"Pendekatan pembelajaran mesin seperti ini memungkinkan studi yang melibatkan jumlah supernova yang lebih besar, dengan lebih detail, dan dengan konsistensi yang lebih tinggi daripada pendekatan sebelumnya," kata Dr. Thomas Killestein.