Foto : Hoembala-Media |
CDK Global, perusahaan pembuat perangkat lunak yang menjadi
tulang punggung operasional dealer mobil, telah jatuh ke tangan para bajak laut
modern. Para karyawan dealer kini harus kembali ke zaman batu digital,
menggunakan pena dan kertas untuk mencatat transaksi.
Siapakah dalang di balik kekacauan ini? Mereka menyebut diri
mereka "BlackSuit" - sebuah nama yang terdengar seperti kelompok
penjahat dalam film James Bond. Namun, alih-alih tuksedo dan martini, senjata
mereka adalah kode komputer dan ancaman digital.
BlackSuit bukanlah pendatang baru dalam dunia kejahatan siber. Mereka lahir dari rahim kelompok hacker Rusia yang lebih senior, RoyalLocker - seolah-olah dunia penjahat siber memiliki silsilah kerajaan mereka sendiri.
Meski belum semenakutkan pendahulu mereka, BlackSuit telah
meninggalkan jejak kehancuran di setidaknya 95 organisasi di seluruh dunia.
Namun, seperti gunung es, ini hanyalah puncaknya. Para ahli keamanan siber
yakin bahwa angka sebenarnya jauh lebih besar.
Foto : Reuters |
Yang membuat BlackSuit semakin berbahaya adalah cara mereka
beroperasi. Mereka tidak bekerja sendiri, melainkan membangun jaringan
kriminal, menyediakan infrastruktur dan dukungan bagi kelompok-kelompok
penjahat siber yang lebih kecil. Mereka bahkan memiliki divisi "hubungan
masyarakat" yang bertugas melakukan pelecehan dan serangan lanjutan
terhadap korban yang menolak membayar tebusan.
Sementara dunia otomotif AS berjuang untuk kembali ke jalur normal, BlackSuit dan kroni-kroninya terus mengintai di sudut-sudut gelap internet, siap menerkam korban berikutnya. Pertanyaannya sekarang: siapa yang akan menjadi sasaran selanjutnya dalam permainan kucing-kucingan digital ini?