Spektakuler dan Mencekam: Evakuasi Massal Akibat Letusan Gunung Ibu di Halmahera

Foto : New York Post
Otoritas Indonesia telah melakukan evakuasi penduduk dari tujuh desa dalam radius hampir empat mil dari gunung berapi di pulau terpencil Halmahera setelah meletus dan menyemburkan abu sekitar 2,5 mil ke udara.

Reuters melaporkan bahwa Gunung Ibu meletus pada Sabtu malam, mengubah langit menjadi pertunjukan abu abu yang keluar dari kawah gunung berapi dengan kilatan petir ungu.

Sebuah tim yang terdiri dari polisi, militer, dan layanan pencarian dan penyelamatan dikirim ke area tersebut untuk mengungsikan penduduk dari desa-desa sekitarnya, sesuai dengan pernyataan dari badan penanggulangan bencana.

Tim gabungan itu dilaporkan membantu lansia untuk mengungsi dari area tersebut sementara penduduk dipindahkan dari area tersebut dengan truk pikap dan dibawa ke tenda darurat untuk menghabiskan malam.

Badan tersebut tidak menentukan jumlah orang yang telah dipindahkan, meskipun otoritas merekomendasikan agar radius tujuh kilometer (4,35 mil) dievakuasi.

Gunung Ibu meletus pada hari Senin lalu selama sekitar lima menit, hanya beberapa hari setelah meletus pada 10 Mei. Letusan tersebut menyebabkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan tingkat peringatan untuk gunung berapi dari 2 menjadi 3, yang merupakan tingkat tertinggi kedua.

Pejabat menyarankan penduduk dan wisatawan untuk tidak melakukan kegiatan apa pun dalam radius tiga mil dari kawah Gunung Ibu. “Lebih dari 13.000 orang tinggal dalam radius 3 mil dari sisi utara kawah”, kata Hendra Gunawan, kepala Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Gunung Ibu adalah gunung berapi setinggi 4.347 kaki di pantai barat laut pulau terpencil Halmahera.

Indonesia, sebuah negara kepulauan dengan 270 juta penduduk, memiliki 120 gunung berapi aktif. Indonesia rentan terhadap aktivitas vulkanik karena terletak di sepanjang "Cincin Api," serangkaian garis patahan seismik berbentuk setengah lingkaran di sekitar Samudra Pasifik.

Pada hari Kamis, badan tersebut meningkatkan tingkat peringatan menjadi tingkat tertinggi, menyusul beberapa letusan.

Pada 11 Mei, banjir bandang dan aliran lahar dingin mengalir dari Gunung Marapi, salah satu gunung berapi paling aktif di Provinsi Sumatra Barat, ke daerah-daerah terdekat setelah hujan deras, menewaskan lebih dari 60 orang.

Gunung berapi Ruang di Sulawesi Utara juga meletus dalam beberapa minggu terakhir, memaksa otoritas untuk mengungsikan lebih dari 12.000 orang dari sebuah pulau terdekat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama